Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.(Ulangan 5:16)

Ada seorang bapak tua kaya raya yang sudah lama ditinggal mati istrinya. Bapak tua itu mempunyai seorang putra yang telah menikah. Setelah mendapat izin darinya, putra dan menantunya tinggal bersama dengan dia di apartemennya yang mewah. Cinta yang besar membuat bapak tua tersebut segera menghibahkan seluruh harta kekayaannya, termasuk apartemen yang ditinggalnya kepada anak tunggalnya. Suatu hari terjadi pertengkaran yang cukup hebat antara bapak tua itu dan putranya, sehingga diusir dari apartemennya sendiri. Pengusiran itu membuat si bapak tua terlunta lunta dan menjadi pengemis di Orchad Road, Singapore. Suatu hari seorang teman lama mengenalinya saat memberikan sedekah. Saat ditanya apakah dia teman yang sudah lama tidak ada kabar beritanya, bapak tua itu menyangkalinya. Tanpa sepengetahuan si bapak tua, temannya tersebut memberitahukan kecurigaannya kepada teman yang lain. Saat sahabat karib bapak tua itu datang dan mendesaknya untuk mengakui bahwa dia adalah teman lama yang mereka cari cari, bapak tua itupun tak kuasa lagi untuk menyangkal. Dengan derai airmata ia menceritakan peristiwa getir yang menerpa hidupnya. Mendengar itu teman-temannya panas hati. Singkat kata kejadian ini sampai kepada Perdana Menteri mereka tinggal. Perdana Menteri segera memanggil dan bertindak tegas terhadap anak dan menantunya bapak tua tersebut. Perdana Menteri lalu memanggil notaris dan membatalkan penghibaan harta warisan terhadap anak dan menantu yang telah tega mengusir orang tuanya ke jalanan. Sejak saat itu anak dan menantu yang tak tahu diri tersebut dilarang masuk ke apartemen si bapak tua.

Peristiwa ini membuat Sang Perdana Menteri mengambil keputusan bijaksana, yang melarang semua orangtua untuk menghibahkan seluruh harta bendanya kepada siapapun sebelum mereka meninggal. Kemudian supaya para lansia tetap dihargai hingga akhir hayatnya, beliau membuat dekrit yang berisikan pemberian pekerjaan kepada para lansia agar mereka tidak lagi tergantung pada anak atau menantu. Para lansia itu juga bisa bangga karena masih bisa mampu memberi sesuatu dari hasil keringat mereka kepada cucu-cucu mereka. Di negara tersebut cleaning service toilet di bandara, mal, restoran adalah para lansia.

Anak yang bijak akan terus memelihara rasa hormat dan sayang kepada orang tuanya, apapun kondisi orang tuanya. Meskipun orang tua kita sudah tidak sanggup duduk atau berdiri, atau mungkin sudah selamanya terbaring diatas tempat tidur, kita harus tetap menghormatinya dengan cara merawatnya. Ingatlah bahwa waktu kita masih balita, mereka dengan sukacita membersihkan tubuh kita dari semua bentuk kotoran, memberi kita makan dengan tangan mereka sendiri, dan menggendong kita sampai dini hari pada waktu kita sedang sakit. Dapatkah kita membalas semua kebajikan itu? Hormatilah orang tua atau mertua kita. Kesejatian seorang anak nyata tatkala ia tetap mengasihi orang tuanya yang sudah tak berdaya.

Dari warta Rehobot edisi ke-490/29 nov 2009

0 komentar:

Posting Komentar