Ketika dua cermin saling berhadapan, muncul pantulan yang tak terhingga. begitulah bila anda mau bercermin pada diri sendiri. akan anda temukan bayangan yang tak terhingga. bayangan itu adalah kemampuan yang luar biasa. ketidakterbatasan yang memberi kekuatan untuk menembus batas rintangan diri. berkacalah pada diri sendiri, dan temukan kekuatan itu.

singkirkan cermin diri orang lain. di sana hanya terlihat kekurangan dan kelemahan anda yang akan memupuk ketidakpuasan saja. dan ini akan menjerumuskan anda ke dalam jurang kekecewaan.

anda bukan orang lain. anda adalah anda yang memiliki jalan keberhasilan sendiri. mulailah hari ini dengan menatap wajah anda. carilah bayangan yang tak terhingga itu. disana ada kekuatan yang akan membawa anda ke puncak keberhasilan.


pesan ini tidak akan pernah menyentuh jiwa yang kerdil, pemalas,pesimis, mudah patah semangat, tidak percaya diri serta tidak memiliki cita-cita.



dari warta REHOBOT edisi ke-467 / 28 juni 2009

Serombongan keluarga Eropa menempati daerah baru di Amerika Utara. Dari antara mereka, ada satu keluarga yang mencapai sukses dalam usahanya karena bekerja keras. Suatu hari, keluarga ini pergi kekota lain untuk beberapa hari. Namun, ketika mereka kembali mereka sangat terkejut. Seluruh hasil jerih payah mereka tinggal puing-puing bekas kebakaran.

Semuanya musnah.

Si ayah tercenung menyaksikan kejadian itu. Dalam hati, ia menangis mengapa Tuhan membiarkan hasil jerih payahnya musnah dalam sekejap. Tiba-tiba anaknya yang masih kecil datang dan menepuk tangannya sambil berkata,” Yah, mengapa bersedih? Bukankah Tuhan masih menyelamatkan kita?” suara anak itu menyentakkan lamunannya. Ia merasa Tuhan mengingatkannya.

Kehilangan hasil perjuangan memang menyakitkan. Gejolak emosi marah dan kecewa bisa menguasai seseorang hingga ia tak bisa lagi menguasai diri. Namun , kalau kita belajar dari pengalaman Ayub, ada teladan menarik yg dibuat oleh laki-laki dari tanah Us ini. Ia menempatkan hubungannya yang benar dengan Tuhan sebagai hal terpenting dalam hidupnya.

Mulailah kita mengintrospeksi diri dengan meneladani sikap Ayub. Apa pun yang kita miliki tidaklah lebih penting dibanding dengan hubungan kita dengan Allah.

Mempercayai hidup anda sepenuhnya kepada Tuhan jauh lebih berharga dibandingkan semua hal yang anda miliki di bumi ini.




Dari warta REHOBOT edisi ke-464 / 7 juni 2009

Dua orang laki-laki mengadakan perjalanan jauh. Yang satu adalah orang saleh, tetapi yang lainnya adalah orang yang tidak percaya kepada TUHAN. Di dalam perjalanan, mereka membawa barang-barang berharga untuk dijual berserta seekor kuda, seekor ayam jantan dan sebuah obor.

Sepanjang perjalanan, kedua orang tersebut berdiskusi tentang TUHAN. ”TUHAN itu sangat baik, DIA selalu merancangkan yang baik bagi kita,” kata orang yang saleh. ”Aku tidak yakin dengan apa yang engkau katakan, dan kita akan melihat apakah TUHAN memang baik selama kita melakukan perjalanan ini”, jawab orang yang tidak percaya TUHAN. Menjelang sore, tibalah kedua orang tersebut disebuah desa dan mereka berharap ada orang yang mau menerima kedatangan mereka. Kedua orang tersebut sudah hampir mendatangi semua rumah di desa itu, tetapi tidak seorang pun yang bersedia menerima mereka. Terpaksa , kedua orang itu pergi kehutan yang tidak jauh dari desa itu.”Kau bilang TUHAN itu baik,” kata orang yang tidak percaya TUHAN. ”Ya, pasti menurut TUHAN, bermalam dihutan ini merupakan yang terbaik bagi kita”. Setelah menambatkan kuda, mereka pun memasang tenda.

Tidak lama berselang, terdengarlah suara binatang buas ditempat dimana mereka menambatkan kuda, dan ternyata seekor singa menerkam kuda mereka. Kedua orang itupun cepat-cepat menyelamatkan diri dengan memanjat pohon besar disekitar mereka. ”Masih beranikah kau mengatakan bahwa TUHAN itu baik?” kata orang yang tidak percaya TUHAN. ”Tahukah kau, kalau singa itu tidak menerkam kuda, maka ia pasti menerkam kita. TUHAN memang baik.”

Mereka masih berada diatas pohon ketika hembusan angin yang cukup kencang memadamkan obor mereka. Sedangkan obor itu merupakan satu-satunya penghangat yang mereka miliki di tengah cuca yang begitu dingin. ”Kelihatannya kebaikan TUHAN begitu nyata sepanjang malam ini” kata orang yang tidak percaya TUHAN dengan sinis.

Keesokan harinya, kedua orang itu kembali masuk desa untuk mencari makanan. Melihat keadaan yang porak poranda, mengertilah mereka bahwa tadi malam desa tersebut telah dijarah oleh sekelompok perampok. ”Telah terbukti bahwa TUHAN memang baik. Jika saja tadi malam kita menginap di desa ini, maka barang-barang kita yang berharga pasti ikut dirampok dan kalau saja angin tidak memadamkan obor kita. Maka perampok-perampok itu pasti bisa melihat barang-barang kita dengan jelas karena kita memasang tenda tidak jauh dari jalan menuju desa ini”.

Orang yang percaya TUHAN akan belajar melihat kebaikan TUHAN melalui kejadian-kejadian yang TUHAN izinkan terjadi. Jangan pernah menilai TUHAN hanya melalui sepotong kejadian, tetapi percayalah bahwa DIA selalu bekerja untuk kebaikan kita melalui banyak perkara. Keindahan karya seseorang akan kelihatan setelah karya itu selesai.



Dari warta REHOBOT edisi ke-464 / 7 juni 2009


Mengkonsumsi buah-buahan memang sangat baik untuk kesehatan karena akan memberi asupan vitamin yang cukup buat tubuh. Namun bila konsumsinya terlalu berlebihan, bauh-buahan ternyata dapat menimbulkan efek merugikan.

Asosiasi Alergi dan Asma Jerman pernah mengingatkan, konsumsi buah yang berlebihan akan menyebabkan timbunan gas dilambung serta kejang perut dan diare pada mereka yang sensitive dan memiliki intoleransi terhadap fruktosa.

Seorang dewasa yang sehat biasanya tidak dapat mentoleransi lebih dari 25 gram fruktosa dalam sehari. Jumlah tersebut harus lebih rendahlagi bagi mereka yang alergi terhdap buah-buahan dan punya masalah utama usus besarnya mengalami kesulitan untuk menyerap dan mengirim fruktosa ke bagian tubuh lainnya.

Sonya Laenmel, ahli gizi dari Asosiasi Alergi dan Amsa Jerman menghimbau kepada para orang tua yang biasa memberi anak-anaknya sari buah apel, bahwa seringkali minuman itu diberi pemanis fruktosa. Orangtua pun harus paham bahwa konsumsi satu porsi minuman tersebut pun mengandung fruktosa mencapai 25 gram. Oleh sebab itu, untuk mencapai satu pola makan yang sehat berimbang dianjurkan agar lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran, terang Sonya Laenmel. Jumlah konsumsi buah-buahan yang direkomendasikan bagi orang dewasa adalah 500 gram untuk satu hari, sedangkan kepada anak-anak separuh dari jumlah tersebut diatas.

Agar fruktosa dapat dicerna dengan baik maka diingatkan bahwa kelompok usia dewasa jangan mengkonsumsi buah-buahan saat perut mereka kosong. Sebaiknya, hidangan buah-buahan juga dikonsumsi dengan susu fermentasi atau yoghurt. Buah-buahan yang memiliki kandungan fruktosa tinggi diantaranya adalah apel, pir, kurma, plum, mangga dan nanas. Selamat menikmati buah kesukaan anda dengan cara yang sehat....




Dari warta REHOBOT edisi ke-464 / 7 juni 2009